Kembali gw sedih akan itu, di satu sisi gw gak mau menegaskannya (karena pada akhirnya gw akan kalah dan tambah kesal lagi), tapi kalau keterusan gw tamba cape en sakit hati. Dan baru saja gw mendiam selama pergi. Entah karena gw gak bisa menang beradu mulut dengan mereka atau sudah lelah mengikuti alur isengan mereka, lelah menanggapi, sehingga gw mendiam karena kalah. Kalah akan kepintaran mereka bersilat lidah.
Gw jg gak bisa membedakan mana yang bercanda dan mana yang serius, entah gw yang gak peka atau gw memang bodoh. Kenapa gw bisa kesal karena bercandaan dan terluka akan itu? Bodoh sekali. Dan gw beranggapan teman2 gw menjadi tak enak karena itu, dan itu kembali lagi salah gw lagi. Kenapa semua ini terjadi seperti ini... Kenapa gw gak bisa menjadi lebih toleran, lebih mengerti, lebih peka, lebih sempurna lagi. ... Inikah yang dicari oleh manusia? Kesempurnaan yang tidak dapat dicapai oleh siapapun juga di muka bumi ini?
Efek yang menyedihkan, efek karena masa lalu gw, tetapi teman2 gw yang sekarang yang kena. Sangat, dengan sangat gw minta maaf. Gw sendiri bingung, kenapa bisa begini... gw gak mengerti diri gw sendiri.. Kenapa gw gak bisa menjadi teman yang baik bagi mereka, itu sudah cukup. Ya, saya hanya butuh diterima dalam satu komunitas. Entah kalau tidak ada Rangers yang menerima gw, entah kalau tidak ada yang mau menerima gw. Gw jadi haus akan perhatian, dimana dulu gw gak bisa mendapatkannya. Dan semakin haus dan haus.
Gw jadi terkenang masa lalu gw yang suram ketika tidak ada seorang pun di sisi gw, ketakutan itu, kesuraman itu, menerkam dan memaksa gw melihat diri gw ketika kecil yang terisak mengangis di setiap malam hari. Dengan itu cukup membuat gw kelelahan dan pergi ke dunia imajinasi, dimana gw bisa aman dari realita dunia dan dunia adalah milik gw di dalam sana, pelarian akan masalah.
Dan sampai sekarang, 5:05PM, 11/22/2010, dimana Ujian END tinggal beberapa hari lagi, dimana tugas2 gereja menumpuk, dimana banyak buku dan diktat yang belum gw baca, dimana gw seharusnya dapat memanfaatkan waktu dengan baik, gw terus terpikirkan akan masalah tadi, akan kesalahan gw gw malah menulis dan menumpahkan semua perasaan sedih, kesal, kecewa, bingung, ingin didengar, marah (dengan diri sendiri), dan hal lainnya. Betapa bodohnya gw... bodoh sekali... Inikah gw yang sebenarnya? Jati diri gw yang sebenarnya? Laki-laki yang sensitif, namun tak peka akan situasi, yang terjebak karena masa lalu yang terus membanyangi dirinya, dengan segala kurang pengalamannya dan kepercayaan diri?
~D. Lukman. 22 Nov 2010.
P.S. : Kembali gw meminta maaf bwat temen2 gw yang tadi baru saja gw diamkan, maaf gw gak bisa menjadi orang yang lebih baik dan bijak saat tadi.. Mungkin gw bakal jadi anak kecil terus menerus. Maafkan keberadaan gw ini.